Makanan Khas
Setiap Wilayah Di Indonesia
1. Bangka Belitung
• Lempah Kuning
Lempah Kuning Khas Bangka Belitung, Ikan Berkuah Asam yang Menyegarkan. Lempah kuning termasuk salah satu kuliner khas Bangka Belitung yang terkenal dan menjadi kebanggaan masyarakat setempat. Hidangan ini disajikan berkuah dengan bumbu rempah yang khas.
Hidangan ini juga menggunakan bahan utama berupa ikan laut yang dimasak bersama bumbu-bumbu khusus hingga berwarna kuning. Jika menambahkan potongan nanas, lempah kuning disebut lempah nanas.
Merupakan hidangan rakyat khas masyarakat Bangka-Belitung yang dijadikan lauk makan sehari-hari, hidangan ini juga populer sebagai pelengkap berbagai macam acara. Jikalau masyarakat Pulau Bangka menyebutnya dengan istilah lempah kuning, masyarakat Pulau Belitung menyebutnya sebagai gangan.
• Rusip
Rusip merupakan salah satu dari sekian banyak makanan tradisional masyarakat Bangka. Rusip terbuat dari ikan yang telah di-fermentasi-kan dan digunakan sebagai sambal untuk lalapan daun singkong, mentimun dan sebagainya.
Dulunya jenis pengawetan ikan ini hanya dilakukan ketika ikan sedang melimpah dan harganya jatuh. Akan tetapi saat ini rusip diproduksi oleh industri rumah tangga karena pembuatan rusip tidak hanya untuk menyimpan saja melainkan salah satu panganan wajib di Bangka Belitung, dan banyak yang membeli rusip sebagai buah tangan jika berwisata di Bangka Belitung.
Proses Pembuatan :
Untuk membuat rusip, bahan bahan yang digunkan adalah ikan teri segar, garam, gula aren, dan air kerak nasi. Prosesnya sendiri dibuat dengan cara membersihkan ikan teri dari kotorannya, dilanjutkan dengan mencuci hingga bersih dan selanjutnya ditiriskan.
Ikan dicampur dengan garam dan diremas remas agar garam tercmpur dengan merata. kemudian campuran ikan dan garam ditambahkan dengan air gula aren dan air kerak nasi. Campuran ini disimpan dalam wadah yang tertutup seperti tong atau wadah tertutup lainnya dalam waktu seminggu lebih. Rusip yang siap dikomsumsi akan menghasilkan bau yang khas dan berasa asam dan asin. Rusip dikomsumsi dengan menambahkan irisan cabe dan bawang merah serta perasan jeruk sambal dan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sastra (2008) hasil uji organoleptik untuk parameter penampakan, warna dan aroma dan rasa terhadap rusip yang paling disukai panelis adalah rusip dengan konsentrasi garam 10% pada pemerahan 14 hari dengan karakteristik nilai pH (4,26)
2. Palembang• Pempek
Pempek, mpek-mpek, atau dalam bahasa Indonesia gaul empek-empek, adalah makanan khas Palembang, Sumatera Selatan. Proses pembuatannya yakni dibuat dari daging ikan yang digiling lembut, dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta dengan penambahan komposisi bahan lain seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam. Pempek biasanya disajikan dengan kuah yang disebut cuko yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas.
Pada tahun 1880-an, para penjual pempek biasa memikul satu keranjang penuh sambil berjalan kaki berkeliling menjajakan dagangannya. Saat ini pempek didagangkan oleh pedagang kaki lima maupun restoran. Para penjual pempek dapat ditemukan dengan mudah di beberapa daerah pada provinsi Sumatra Selatan hingga Bengkulu.
Cara memakan pempek yang benar adalah dengan mengunakan mangkuk kecil sebagai tempat cukonya lalu pempek dicocolkan. Cuko kemudian diseruput untuk menambah rasanya nikmatnya.Pelengkap yang lain untuk menyantap pempek adalah mentimun segar yang diiris dadu dan mie kuning terkadang ada tambahan cabai bubuk untuk ekstra pedas.